21 December 2011

[Bedah Buku] Saksikan Bahwa Aku Seorang Muslim

Bismillah. Ni sambungan bedah buku "Saksikan Bahwa Aku SeorangMuslim".

Saksikan Bahwa Aku Seorang MuslimBuku yang telah mendapat  4.15/5 stars daripada 307 ratings di goodreads.
Tulisan oleh: Al-Akh Salim A. Fillah [BlogTwitterFacebook]

Boleh didapati di Fajar Ilmu Baru, Masjid India atau online shopping :)

Intro Menjadi muslimadalah menjadi kain putih. Lalu Allah mencelupnya menjadi warna ketegasan,kesejukan, keceriaan, dan cinta; rahmat bagi semesta alam. Aku jadi rindu padapelangi itu, pelangi yang memancarkan celupan warna ilahi. Telah tiba saatnya,derai berkilau Islam tak lagi terpisahkan dari pendar menawan seorang muslim.


Contents Pembacasejati semua bisa melihat, bahawa alur yang diaraskan buku ini adalah daripemusnahan kain-kain rombeng, lalu setingkat demi setingkat menghadirkan sebuahpakaian baru. Dia disusun dari benang-benang yang dipintal, yang tahan diuji,ditenun dalam jalinan cinta yang suci, dijahit pola-polanya hingga dikenankanpadanya tiara iman. Itulah pakaian takwa. Dan pakaian takwa itulah yang terbaik


Quotable quotes
"Berhala-berhala itu bermetamorfosis. Sempurna. Bagaikan kupu-kupu. Hati-hatilah jika ia sempat bertelur di lekuk-lekuk otak (sulci & gyri). Maka ia akan menjadi teori-teori ilmiah, riset-riset empiris, dan subjektivitas yang diobjektivikasi. Dan disembah. Berhala-berhala itu bermetamofosis. Sempurna. Bagaikan kupu-kupu. Hati-hatilah jika ia sempat bertelur di labirin hati. Jadilah ia berhala terbesar yang akan bertahta dalam jiwa. Namanya, hawa nafsu. Dan disembah."
"Perpisahan memang menyakitkan. Tetapi niscaya. Dan kadang berakhir indah. Pada beberapa hal, keindahan itu juga niscaya. Seperti perpisahan seorang mukmin dengan dunia. Ia menuju surga. Seperti perpisahan para pentaubat dengan ma'shiatnya. Ia menghapus dosa. Seperti perpisahan seorang pengikrar syahadat dengan jahiliah, ia membangun sebuah kehidupan baru."
"Ketika kita kembali mengikrarkan syahadat setelah lama terlalaikan, kita sedang melakukan reuni dengan fithrah. Reuni yang juga bermakna salam perpisahan kepada 'yang bukan fitrah'. Karena yang bukan fitrah kadang datang menggusur fitrah dari kedudukan yang semestinya dalam diri kita."
"Shalat adalah hubungan langsung antara manusia yang fana dan kekuatan yang abadi. Ia adalah waktu yang telah dipilih untuk pertemuan setetes air yang terputus dengan sumber yang tak pernah kering. Ia adalah kunci perbendaharaan yang mencukupi, memuaskan, dan melimpah. Ia adalah pembebasan dari batas-batas realita bumi yang kecil menuju realita alam raya. Ia adalah angin, sembun, dan awan di siang hari di siang hari bolong nan terik. Ia adalah sentuhan yang lembut pada hari yang letih dan payah. Itulah mengapa Rasulullah bersabda: Wahai Bilal, istirahatkan kami dengan shalat.."
"Sesendok garam tetaplah sesendok garam. Jika ia masuk dan diaduk dalam sebuah gelas, rasanya akan begitu asin dan pahit. Tapi saat ia masuk ke dalam telaga, tidak akan ada pengaruhnya. Sesendok garam itu adalah masalah. Yang membedakan rasanya adalah kelapangan hati kita saat menghadapinya."
"Barakah adalah keajaiban. Keajaiban yang hanya terjadi pada orang beriman. Jadi yang dicinta di sisi Allah tak selalu mereka yang senantiasa tertawa dan gembira, tersenyum dan terbahak semata karena nikmat, kemudahan hidup, kekayaan dan kelimpahan. Sebagaimana bukan berarti dibenci Allah jika senantiasa merasa kesempitan, kelemahan, kekurangan, dan kefaqiran."

"Orang suci, menjaga kesuciannya dengan pernikahan, menjaga pernikahannya dengan kesucian"
"Penampilan bukan yang utama, tapi pertama"

"Yang bisa dinikmati manusia dari keimanan kita adalah buahnya"
""Imam Syahid", begitu kata Ustadz 'Umar At Tilmisani bercerita tentang Hasan Al-Banna, "menangkap dengan lembut dan cermat semua hal yang bisa menyenangkan para ikhwan dalam batas-batas yang deperkenankan syariat"
"y=f(x). Berdebat tanpa amal sungguh saya benci. Tetapi saya berharap slogan itu diganti. "Khilafah is the Only Solution", tidaklah menggambarkan cita perjuangan peradaban Islam. Itu hanya teriakan "y!", Padahal sekali lagi, yang kita perlukan adalah 'f'. Bagi ummat ini, khilafah adalah sistem terbaik, cara -bukan solusi, apalagi tujuan untuk merumuskan dan menjalankan solusi-solusi besar bagi permasalahan ummat, bahkan dunia. Maka khilafah bukanlah sesuatu yang instan menyelesaikan persoalan. Tak ada seta merta di sini. Kerja-kerja itu haru dimulai sejak sekarang. Tak hanya menuiapkan perangkat sistem tapi juga sumberdaya pengelolanya. Seorang muslim yang mu',in lagi muttaqin. Seorang profesional yang muhsin, seorang shalih yang mushlih"

 'Indikator' keberhasilan seorang pembaca dalam memahamibuku ini adalah:
  
Pertama, merasa geli sendiri dan tersentak,

karena dibab pertama inilah ada pengalaman seperti bercermin dan melihatsekelebat bayangan diri- ya Allah, ternyata parah, dan terkadang kita tidakmenyadari 'keparahan' iman kita, dan bisa atau tidaknya kita melihat'keparahan' itu lebih parah lagi, karena seringkali kita tidakmengakuinya. di Bab pertama inilah satu persatu jenis kejahiliyahandibahas, Fir'aun, Abu Lahab, Napoleon, 'Amr Ibn Luhay, dan beberapa modellainnya seperti berjalan linggak lingguk di atas catwalk peradaban. Hmm.. adakahkita menyerupai karakternya? Na'udzubillahi mindzalik. waspadalah..waspadalah..
  
Kedua, ada perasaan sakit.

karena perpisahan. Tak bisa kita pungkiri, sebagian besarkejahiliyahan itu nikmat, maka berpisah dengannya akan membuat kita sakit.Karena disitu mungkin ada cinta, ada saudara, ada sahabat, ada keluarga, adaharta. Di sinilah kita belajar untuk mengerti, bahwa niscaya, setelahperpisahan itu akan ada cahaya, setelah kesusahan itu pasti ada kemudahan.disinilah kita belajar.
  
ketiga, menangis.

Karena mengasihani diri sendiri disebabkan miskin iman. Miskin imanmustahil melahirkan cinta. Maka setelah membaca bagian yang ini, mintalah rindupada Allah, karena kita jarang bahkan tidak pernah merasakannya. setidaknyatidak sesering kita merindukan manusia.
  
Keempat, berpikir.

tentang kematangan. Hmm..bagian ini agak sensitif. Menikah. makasetelah membaca bab ini, sudah bisa ditebak. efeknyaadalah.. eng..ing..eng.. Insya Allah setelah membaca bab ini kitaakan berpikir untuk menikah. *Kok jadi agak lebay reaksinya ya?* hmm..maribersiap-siap.
  
Kelima, Semangat.

Setelah memaknakan cinta di bab sebelumnya, maka di bab ini kita akanbelajar mengejawantahkannya ke alam nyata.

 Terakhir, Perasaan campur aduk.

disana ada tangis taubat, ada gelora, ada semangat, ada cinta, dan adaazzam.
Dan itulah beberapa hal yang bisa kita dapatkan dengan membaca buku ini. Janganheran jika ternyata beberapa efek diatas tidak muncul, bisa jadi itu karenakurang pahamnya kita, atopun mungkin karna emang blom selese baca. However,akan ada banyak lagi pengalaman dan manfaat yang bisa diambil.
Berdasarkan pengalaman saya, menyelami buku ini seperti menjelajah ke beberapamasa.


ps; sebenarnya ingat nak cerita semua sekali terus time kuliah umum aka usrah gabungan katsurau tadi. tapi takut lama sangat (takut takde orang nak dengar jugak), hence,post dekat sini jelah. disebabkan dah lama tak baca balik buku ni, so some ofthe points kat atas ni disalintampal terus daripada goodreads danada yang diolah sesedap rasa dan selera.

pps; "bacalah, agar tahuapakah tanda seru (!) layak mengikuti kalimat; Aku seorang muslim(!), denganpenuh 'izzah. atau malah tanda tanya (?) mengikuti kalimat; Aku seorang Muslim(?), terasa ditampar-tampar lepas baca ini. betapa saya banyak dosanya, betapa cetek ilmu saya, betapa secuilkontribusi saya bagi agama. Ditulis dengan cerdas, memikat, dan make sensealias dengan logika yang mudah diterima. Baca buku ini, kita jadi tambahpengetahuan,,, juga tambah kuat iman, InsyaAllah,,,"

show_faces='false'/>

2 Comments:

Anonymous said...

thank for reminder

Anonymous said...

tahniah

Post a Comment